Bagaimana Cara Memperbaiki Mejikom Nasi Cepat Basi?
Keluhan para pengguna penanak nasi rice cooker/mejikom dan mejijer
mengalami keadaan nasi cepat basi karena nasi berbau dan berair.
Tentu tidak serta merta penyebabnya adalah rice cooker itu sendiri, karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas nasi yang ada di dalam rice cooker.
Cara memasak yang salah, misalnya teralu banyak air sehingga nasi telalu basah, sehingga apabila sirkulasi kurang memadai maka air akan tertahan di dalam ricecooker.
Penutup ricecooker sudah longgar, sehingga udara mudah masuk. Hal ini akan mengakibatkan micro organisme akan berkembang mengakibatkan nasi jadi cepat basi.
Ricecooker telah di disign mulai dari sirkulasi uap keluar dari satu ventilasi dan juga pada bagian karet samping agar uap tidak keluar dari samping.
Elemen sudah tidak bekerja pada salah satu bagian.
Faktor penyebab nasi cepat basi
Cara memasak yang salah, misalnya teralu banyak air sehingga nasi telalu basah, sehingga apabila sirkulasi kurang memadai maka air akan tertahan di dalam ricecooker.
Penutup ricecooker sudah longgar, sehingga udara mudah masuk. Hal ini akan mengakibatkan micro organisme akan berkembang mengakibatkan nasi jadi cepat basi.
Ricecooker telah di disign mulai dari sirkulasi uap keluar dari satu ventilasi dan juga pada bagian karet samping agar uap tidak keluar dari samping.
Elemen sudah tidak bekerja pada salah satu bagian.
Mengetahui sedikit tentang Kerja ricecooker sederhana
Untuk memperbaiki tentunya perlu anda ketahui adalah prinsip kerja pada rice cooker, sehingga anda
dapat memperbaiki ricecooker dengan jenis kerusakan apapun.
Prinsip kerja pada perangkat penanak nasi pada dasarnya sederhana
saja. Ricecooker menggunakan sistim pemanas elektronik atau sering disebut
dengan elemen pemanas/heater.
Pada perangkat ricecooker atau mejikom,
menggunakan tiga pemanas sekaligus pada satu perangkat.
Letek dari komponen heater tersebut yaitu pada bagian dasar mejikom, pada samping memutar dan pada penutup
mejikom.
Jika salah satu mati maka menyebabkan perangkat akan mengalami masalah
seperti nasi berbau basi, nasi berair, bahkan nasi tidak bisa hangat.
Bagaimana Cara Memperbaiki Mejikom Nasi Cepat Basi?
Jika nasi mengalami nasi cepat basi bisa saja pada bagian pemanas
samping panas kurang maksimal sehingga nasi menjadi tidak tahan lama.
Pada bagian elemen perlu
dicek dengan cara menyalakan perangkat mejikom dengan keadaan tidak di beri
nasi. Lalu sentuh pada bagian samping dan pada penutup mejikom. Jika pada kedua
bagian tersebut tidak panas, maka kerusakan terjadi pada elemen tersebut.
Kerusakan pada elemen bagian tutup mejikom menyebabkan nasi
cepat berbau dan berair karena air tidak dapat menguap jika elemen pada tutup
megikom mengalami kerusakan.
Jika anda mengalami maslah tersebut, segera
ganti pada bagian elemen penutup mejikom masalah akan teratasi.
Jika pada bagian tutup panas normal maka bisa jadi kerusakan
pada sistem termostate.
thermofuse ini berguna sebagai fuse sekaligus sebagai
penytabil panas pada suhu yang ditetetapkan. Jika kerusakan terjadi pada
thermofuse ini biasanya mengalami kerusakan dengan gejala mejikom mati total,
mejikom mengalami nasi cepat bau dan berir.
Menyalakan mejikom dalam keadaan tidak diberi nasi beberapa
saat saja. Kemudian menyentuh pada bagian samping dalam, dan pada bagian penutup
mejikom.
Jika keduanya normal maka kemungkinan terjadi kerusakan pada
thermofuse. Namun sebelum itu perlu memeriksa sistem sirkulasi udara pada
bagian tutup megikom.
Jika sirkulasi terhambat maka kerusakan akan terjadi
seperti nasi akan cepat berbau. Oleh sebab itu periksa sirkulasi udara juga
penting sebelum menuju komponen.
Ow ya hampir lupa, pastikan sebelum mengecekpada perangkat
mejikom pastikan bahwa saklar mode pada posisi warm. Sehingga pada elemen warm
lah yang bekerja bukan elemen pemasak/ cook mode.
Jika anda salah paham maka
elemen warm tidak bekerja. Ketik disentuh pada bagian samping pans namun
ternyata yang bekerja bukan sistem warm namun pada elemen cook. Sehingga perlu
dicermati. Agar tidak salah memfonis elemen rusak.
