Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengetahui Perbedaan antara Trafo CT dan Non CT

Onsolder.com - Trafo atau yang sering disebut Transformator dalam elektronika dan kelistrikan akan dijumpai di berbagai perangkat elektronik dan jala listrik. Trafo memiliki fungsi dasar sebagai penurun tegangan (step-down) dan juga terkadang berfungsi sebagai penaik tegangan (step-up). Kali ini kita akan membahas tentang trafo jenis step-down dan materi secara spesifik perbedaan trafo CT dan non CT. 

Trafo step-down hampir semua perangkat membutuhkan komponen trafo step-down untuk kebutuhan power suplai, meskipun saat ini sudah digantikan dengan SMPS yang lebih praktir dan efektif. Dan sebenarnya dalam sistem switching juga menggunakan trafo meskipun hanya berfungsi sebagai bembagi tegangan sesuai kebutuhan. Trafo yang digunakan untuk SMPS juga menggunakan pembagian tegangan jenis tegangan CT  dan non CT  untuk menyangga kebutuhan sebuah perangkat. 

Perbedaan antara Trafo CT dan non CT 

Trafo CT 

Mengetahui Perbedaan antara Trafo CT  dan Non CT

Secara fisik trafo ct memilki tanda ct atau titik netral pada body. Tanda trafo ct yang lain ditandai dengan output tiga kabel dengan dua warna yang sama dan satu berbeda. Hal tersebut bisa dipastikan menggunakan tester AC volt meter. Ciri yang bisa di analisa menggunakan ACV meter yaitu ketika diukur di titik central, maka akan terukur dua tegangan output yang sama. 

Trafo ct penting untuk diketahui bagi anda yang sedang belajar audio. Saat anda akan merakit amplifer anda akan dihadapkan membuat powersuplay dengan jenis power suplay simetris. Simetris artinya memilki dua output yang memilki central/netral sedangakn titik netralnya adalah CT.  

Kelebihan trafo ct adalah lebih fleksibel bisa digunakan untuk single power maupun digunakan untuk dual power / simetris. Arusnya lebih stabil karena sudah memilki sistem lilitan yang lebih banyak daripada trafo yang tidak menggunkan central/non ct.  

Jenis trafo ct ada dua bentuk yaitu toroid dan kotak. Toroid memilki inti dari inti toroid sedangkan kotak biasa memilki inti besi. Jenis trafo stepdown menggunakan jenis toroid maupun menggunakan besi bisa diterapkan juga di jenis trafo non ct.

Trafo non ct 

Mengetahui Perbedaan antara Trafo CT  dan Non CT

Trafo ini jenis trafo biasa dan harganya lebih murah daripada trafo ct. tegangan outputnya  0v, 12 volt, 8v, 15v. dan tidak ada titik central yang menjadi netral seperti halnya trafo ct. 

Di body jelas terlihat hanya tulisan 0v dan beberapa tegangan output yang berbeda. tidak seperti trafo ct yang memilki beberapa tegangan antara kiri dan kanan ada angka yang sama. Hal lain yang cukup menonjol dari trafo non ct adalah kawat email bagian output lebih besar dibandingkan ukuran ampere yang sama dengan trafo menggunakan CT, sehingga output jika digunakan secara normal maka hasil arusnya bisa asli. 

Perlu menjadi sebuah catatan bahwa sebenarnya jenis power suplai simetris bisa dibuat menggunakan trafo non ct. Kelemahan menggunakan sistem simetris menggunakan trafo non ct adalah drop tegangan sangat terasa ketika digunakan di amplifier audio. trafo akan lebih panas dari kinerja jika digunakan secara normal. Tentu hal ini menjadi satu bukti bahwa trafo non ct akan mengeluarkan setengah daya yang dituliskan oleh spesifikasi trafo ketika digunakan untuk tegangan simetris. Sedangkan ketika asli menggunakan trafo CT maka arus akan cenderung lebih setabil. 

Itulah perbedaan trafo ct dan non ct bagi pemula yang sedang belajar elektronika dalam materi pemahaman dasar Power suplai. 

Jika pertanyaanya bagus mana trafo ct atau non ct maka jawabanya adalah sesuai dengan kebutuhan. Apakah untuk sistem menggunakan simetris atau hanya membutuhkan satu output saja. 

Demikian semoga bermanfaat. www.onsolder.com