Berapa Ukuran Resistor Transistor Final?
Dalam rangkaian paralel transistor final yang sederhana, terdapat komponen pendukung yang penting, yaitu resistor. Mungkin bagi Anda yang baru merakit rangkaian ini, Anda memiliki pertanyaan seputar penggunaan resistor pada basis dan emitor, serta ukuran resistor yang tepat untuk transistor final. Berikut ini adalah ulasan yang dapat menjadi pertimbangan Anda dalam menggunakan resistor pada transistor final.
1. Resistor pada Emitter
Resistor pada emitter yang umum digunakan memiliki nilai antara 0,47 hingga 0,5 ohm. Semakin kecil nilai resistor, semakin besar output daya yang dihasilkan oleh transistor. Oleh karena itu, menggunakan resistor dengan nilai yang lebih kecil dapat memberikan hasil yang lebih baik. Pada beberapa kasus, keberadaan resistor ini dapat menunjukkan kerusakan pada transistor final, terutama jika terlihat terbakar. Dengan menggunakan resistor ini, Anda dapat mencegah kerusakan pada semua transistor dalam rangkaian.
2. Resistor pada Basis
Saat merakit transistor final secara paralel, seringkali digunakan resistor dengan nilai 10 ohm pada basis. Namun, sebenarnya tidak ada aturan baku untuk nilai resistor basis, Anda dapat menggunakan nilai yang lebih besar atau lebih kecil sesuai kebutuhan.
Dalam beberapa kasus, kita mungkin telah mencoba merakit tanpa menggunakan resistor basis dan mendapatkan performa yang lebih baik. Namun, hal ini tidak optimal dari segi keamanan. Efek negatif dari penggunaan resistor basis adalah kinerja transistor final yang tidak maksimal dan ketidakseimbangan jika resistor memiliki toleransi yang tinggi, karena ukurannya tidak akan persis sama. Akibatnya, aliran daya yang diberikan oleh kran basis transistor menjadi berbeda pada setiap transistor.
Namun, sebenarnya tugas utama dari resistor ini adalah menyeimbangkan kinerja sinyal dari buffer transistor driver. Jadi, meskipun tidak memasang resistor basis dapat meningkatkan kinerja transistor final, untuk alasan keamanan, disarankan untuk menggunakannya. Misalnya, jika transistor driver mengalami kerusakan, setidaknya arus DC akan dibatasi oleh resistor basis tersebut. Semakin kecil resistensi yang digunakan, semakin sensitif perlindungan tersebut, mirip dengan fungsi fuse.
Mengapa amplifier dengan daya besar sering menggunakan resistor basis? Hal ini kemungkinan karena resistor basis berfungsi sebagai fuse yang melindungi banyak transistor final sekaligus. Namun, jika Anda baru merakit rangkaian dengan daya kecil, penggunaan resistor basis tidaklah begitu penting. Misalnya, jika Anda hanya menggunakan 2-4 pasang transistor, Anda dapat langsung memasangnya tanpa resistor fuse.
Demikianlah informasi mengenai ukuran resistor pada transistor final. Semoga informasi ini dapat menjadi pertimbangan Anda dalam memasang atau tidak memasang resistor pada transistor final. Namun, keputusan akhir tetap tergantung pada eksperimen dan preferensi Anda, karena pengaruhnya tidak begitu terdengar.
Kesimpulan:
Ukuran resistor pada transistor final memainkan peran penting dalam mengoptimalkan kinerja dan keamanan rangkaian. Penggunaan resistor pada emitter dapat mencegah kerusakan pada transistor dan memberikan output yang lebih besar. Sementara itu, resistor pada basis digunakan untuk menyeimbangkan kinerja sinyal dan melindungi transistor dari kerusakan. Penggunaan resistor basis seringkali berfungsi sebagai fuse pada amplifier dengan daya besar. Namun, pada rangkaian dengan daya kecil, resistor basis tidak terlalu krusial. Dengan memahami pertimbangan ini, Anda dapat merakit rangkaian transistor final dengan lebih baik sesuai dengan kebutuhan Anda.