Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Jenis dan Fungsi Speaker Protektor yang harus anda ketahui

ONSOLDER - Speaker protektor memiliki peran penting dalam menjaga speaker dari kerusakan akibat arus pendek pada amplifier. Speaker protektor secara efektif melindungi coil speaker dari kerusakan yang disebabkan oleh arus DC yang masuk. Dalam artikel ini, kita akan membahas fungsi dan jenis-jenis speaker protektor serta cara kerjanya.

Salah satu tanda yang menunjukkan adanya arus DC adalah ketika kita mendengar suara "jedug!" dari loudspeaker. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, speaker dapat dengan mudah mengalami kerusakan. Oleh karena itu, speaker protektor sangat penting dalam hal ini.

Speaker protektor umumnya dipasang pada amplifier dengan daya menengah hingga daya tertinggi. Ini terutama berlaku untuk amplifier yang mungkin menghasilkan lonjakan arus saat dinyalakan dan dimatikan.

1. Speaker protektor yang hanya berfungsi saat pertama kali dihidupkan.

Jenis speaker protektor ini cocok untuk amplifier dengan daya rendah, seperti yang digunakan pada corong toa. Cara kerjanya sederhana, terdiri dari sebuah relay yang terhubung dengan rangkaian transistor sebagai saklar otomatis. Ketika amplifier pertama kali dinyalakan, relay akan memutus arus menuju loudspeaker sementara waktu. Setelah tegangan stabil, relay akan menghubungkan arus ke loudspeaker sehingga suara "jedug" tidak muncul. Namun, jenis speaker protektor ini tidak dilengkapi dengan dc detektor sehingga tidak dapat berfungsi jika terjadi kerusakan pada rangkaian amplifier.

2. Speaker protektor yang mampu melindungi dari arus pendek pada rangkaian amplifier dan speaker.

Speaker protektor jenis ini dapat mendeteksi arus DC yang mengalir ke output amplifier. Ketika terdeteksi arus DC, relay secara otomatis memutus arus ke speaker. Biasanya, ada indikator LED protek yang menyala dan amplifier tidak akan berfungsi. Speaker protektor jenis ini dilengkapi dengan dc detektor pada rangkaiannya. Salah satu contohnya adalah "speaker protektor anti konslet" yang memiliki sensor REF positif dan negatif, sehingga lebih efektif saat terjadi kerusakan pada amplifier atau ketika speaker terbakar, menjaga keamanan amplifier tetap terjaga. Sensor REF ini dipasang ke emitter sebelum kapur pada transistor NPN+ dan PNP- pada final amplifier.

Cara Kerja dan Fungsi Speaker Protektor yang Sebenarnya

Sebagai contoh sederhana tentang pentingnya speaker protektor, pada jenis rangkaian OCL, arus DC akan muncul meskipun hanya satu transistor yang rusak. Namun, seiring berjalannya waktu, transistor lainnya juga dapat mengalami short jika diberikan beban. Ketika speaker protektor mendeteksi adanya arus DC, transistor tidak akan menerima beban dari speaker. Inilah mengapa speaker protektor dengan DC detektor sangat penting.

Sebelum membeli speaker protektor, Anda perlu mempertimbangkan apakah hanya berfungsi saat pertama kali amplifier dihidupkan atau juga melindungi dari over-load pada speaker dan amplifier. Ada berbagai jenis speaker protektor di pasaran dengan kualitas komponen yang berbeda, tetapi fungsi utamanya tetap sama, yaitu melindungi speaker. Namun, yang terbaik adalah jenis speaker protektor yang memiliki sistem yang memutus arus ketika terjadi kerusakan pada amplifier dan speaker, sehingga aman bagi keduanya. Tentu saja, jenis speaker protektor ini biasanya memiliki harga yang lebih mahal.

Pemilihan speaker protektor yang tidak tepat dapat mengakibatkan ketidakberfungsian. Jika arus DC mengalir ke speaker akibat kerusakan pada transistor final amplifier, dapat muncul suara berdengung parah atau speaker hanya bergerak maju atau mundur tanpa suara.

Pada beberapa amplifier build-up, seringkali terjadi proteksi saat amplifier mengalami beban berlebihan atau daya yang terlalu tinggi. Hal ini menandakan bahwa sistem proteksi bekerja. Namun, kekurangannya adalah jika rangkaian proteksi pada amplifier build-up mengalami kerusakan, amplifier tidak akan berfungsi sepenuhnya. Saat dinyalakan, hanya LED protek yang menyala, dan saat input diberikan, output tidak akan muncul. Namun, dalam amplifier berdaya tinggi, sistem ini sangat penting untuk menyelamatkan speaker dari overload arus DC dan korsleting pada speaker.

Jika Anda sedang memilih speaker protektor untuk merakit amplifier, pertimbangkanlah dengan baik untuk aplikasinya pada rangkaian Anda. Misalnya, jika digunakan untuk daya rendah, speaker protektor dengan harga sekitar 40 ribu rupiah yang hanya melindungi saat pertama kali dihidupkan sudah cukup. Namun, untuk amplifier dengan daya 1000 watt, pilihlah yang lebih mahal, misalnya seharga 100 ribu rupiah, yang sudah dilengkapi dengan sensor korsleting dan sensor DC.

Selain itu, Anda juga perlu memperhitungkan daya yang akan diproteksi oleh relay yang digunakan dalam kit. Penggunaan relay dengan daya rendah biasanya akan berdampak pada nada bass. Semakin tinggi daya output amplifier, semakin tinggi pula daya relay yang dibutuhkan. Sebagai contoh, untuk amplifier 1000 watt, gunakan relay dengan daya 60 A.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari informasi tentang fungsi dan cara kerja speaker protektor. Penting bagi Anda untuk melindungi speaker Anda dari kerusakan akibat arus pendek dan korsleting pada amplifier. Selamat memilih speaker protektor yang sesuai dengan kebutuhan Anda!