Merakit Amplifier untuk Corong TOA 2019 New Update!

Dalam penggunaan speaker corong TOA, seringkali kita melanggar aturan yang ada dengan menggunakan amplifier rakitan sendiri. Hal ini mungkin disebabkan oleh keterbatasan dana atau performa power TOA yang kurang memadai. Namun, merakit power TOA sendiri dapat menjadi solusi yang lebih ekonomis dan menghasilkan suara yang lebih jernih.

Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi hasil rakitan saya dalam merakit ampli untuk corong TOA dengan hasil yang memuaskan. Saya menggunakan amplifier OCL 150 watt/400 watt Sanken sebagai dasar, dengan menggunakan transistor jengkolan MJE 3055 dan MJE 2955 atau tipe lainnya. Amplifier ini dapat digunakan untuk meng-handle speaker monitor ruangan dan corong TOA.

Berikut ini adalah tips bagi rekan-rekan yang ingin merakit amplifier corong TOA untuk keperluan masjid:

1. Gunakan dua amplifier untuk meng-handle dua arah dan frekuensi yang berbeda. Pada bagian speaker dalam ruangan, saya menggunakan transistor Toshiba sebanyak dua pasang, sesuai dengan permintaan pengurus masjid yang menggunakan dua speaker pada monitor ruangan.

2. Pada bagian corong TOA atas, driver amplifier menggunakan driver Sanken 400 watt. Namun, pada bagian transistor, gunakan empat set transistor jengkol MJE 3055 untuk kerja yang lebih ringan. Jika diinginkan, bisa menggunakan transistor lain yang lebih sederhana dalam perakitan. Namun, sebaiknya menggunakan transistor Sanken karena tata letak dan keamanannya lebih mudah.

3. Kunci dari perakitan ampli untuk corong TOA terletak pada pengaturan frekuensi yang dihasilkan oleh pre ampli dari pre-mic.

4. Setelah dari pre-mic, gunakan tone control dengan penguatan frekuensi tengah pada posisi middle. Hal ini akan menghasilkan suara yang lebih kuat pada frekuensi tengah dan memotong frekuensi bass.

5. Gunakan efek echo dengan empat input. Jika tidak ingin menggunakan efek echo, bisa membeli penguat mic TOA yang lebih sederhana.

6. Pada bagian aux, gunakan volume sendiri tanpa melalui PM mic, karena suara akan pecah jika musik menggunakan pre-mic. Terlebih jika langsung menuju tone control, tidak akan terpengaruh oleh efek echo.

7. Pada bagian aux, langsung menuju tone control dengan cara membatasi setiap input ke tone control menggunakan resistor 10k ohm. Misalnya, pada output echo/PM mic sebelum masuk tone control, batasi dengan resistor 10k ohm. Tujuannya adalah agar saat dinyalakan secara bersamaan, tidak ada sinyal yang terpengaruh oleh kontrol masing-masing. Seperti pada mixer.

8. Agar semuanya dapat diatur dengan baik, buatlah volume untuk speaker atas dan bawah terpisah. Hal ini memungkinkan penggunaan dalam dua situasi yang berbeda. Atau bisa menggunakan pengaturan balance.

9. Jika memungkinkan, gunakan tone control yang berbeda antara monitor dan speaker corong TOA atas. Hal ini akan menghasilkan suara yang lebih jernih pada speaker bawah tanpa terpengaruh oleh nada tone untuk speaker atas. Atau bisa dikatakan menggunakan crossover aktif dua jalur. Pada monitor bawah, gunakan tone control bass dan treble saja untuk hasil yang lebih jernih, dan akan minim terjadi feedback.

10. Gunakan trafo merek Era 5A dengan tegangan 32 volt. Gunakan juga elko sebanyak 2 biji dengan kapasitas 10.000uF dan tegangan 80 volt.

11. Untuk menjaga agar speaker lebih awet, gunakan speaker protector. Ini akan mencegah lonjakan output speaker saat pertama kali dinyalakan. Atau bisa juga menambahkan capacitor starter pada bagian input 220 volt. Capacitor ini umumnya digunakan dalam rangkaian AC matic. Atau bisa juga menggunakan rangkaian soft starter yang tersedia di pasaran.

Saya sebenarnya pernah membuat artikel mengenai cara merakit ampli untuk corong TOA sebelumnya. Namun, kali ini saya menyajikan versi yang lebih baru dan lebih sederhana daripada harus merakit mixer menggunakan kit Roland. Jika Anda ingin mendapatkan referensi yang lebih banyak, silakan kunjungi halaman tersebut.

Itu saja yang dapat saya bagikan kali ini. Semoga tips ini bermanfaat bagi rekan-rekan sekalian. Terima kasih.